Jurnal Tour Paket Wisata Bromo 7 Juli 2014

Paket Wisata Bromo bersama turis dari Singapura

Jurnal Paket Wisata Bromo pada hari Sabtu 7 Juli 2014 bersama 2 orang turis dari Singapura yang bernama Kyle dan Kent terbilang lancar dan cukup mengesankan. Perjalanan dimulai dari Hotel Yochis Desa Wonokerto, tempat penjemputan 2 orang turis tersebut, jarak dari hotel ke Gunung Bromo kira-kira 5 km. Kami bertolak dari Hotel Yochis kira-kira pukul 3 pagi waktu setempat, langsung menuju Penanjakan 1.

Rute yang dilewati dalam perjalanan adalah Cemara Lawang, lautan pasir, tanjakan Dengklek, lalu Penanjakan. Perjalanan yang paling mengesankan ketika melewati lautan pasir, dimana kami harus melewati kabut tebal sehingga harus berjalan pelan-pelan karena jarak pandang yang begitu dekat.

Sampai di Penanjakan, Kyle dan Kent langsung diajak oleh guide senior kami menuju lokasi berkumpul untuk melihat sunrise, kebetulan saya tidak bisa ikut menyaksikan sunrise, dan lebih memilih menunggu di Hardtop bersama teman-teman yang juga mengantar wisatawan, sehingga hanya bisa mengambil gambar dari parkiran hardtop.

Sekitar jam 6 pagi kami bertolak dari penanjakan, walau sempat terjadi kemacetan saat turun, lalu kami berhenti di bukit cinta (love hill) untuk sekedar berfoto-foto dan menyaksikan pemandangan. Saya sempat mengambil beberapa foto pemandangan dan foto Kyle dan Kent. Setelah puas perjalanan kami lanjutkan ke Objek wisata Gunung Bromo.

Sampai di parkiran hardtop laut pasir sekitar pukul 7 pagi, Kyle dan Kent langsung berjalan menuju Puncak Gunung Bromo dengan berjalan kaki, seperti biasa saya hanya menunggu dilokasi parkir. Mereka kembali sekitar jam 9 pagi. Walaupun mereka orang Singapura tetapi mereka berbicara dalam bahasa cina, sedang berbicara dengan kami dengan Bahasa Inggris, kecuali Kyle yang ternyata bisa bahasa Melayu karena memang asalnya dari Malaysia, tapi waktu saya tanya tentang Upin Ipin malah tidak tahu, he..he.

Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Savana, sampai di Savana mereka langsung mengambil foto-foto pemandangan, dan membelikan kami bakso. Anehnya mereka tidak pernah makan bakso, dan tidak tahu kalau bakso itu makanan dari cina. Akhirnya kami kembali dan mampir sebentar di pasir berbisik dan langsung kembali ke hotel.